di redup ku terjaga
hanya secogok lampu ini masih menyala
semilir angin malam berhembus lembut membuai
rumahku tunggal nan masih terjaga dibelantara
memoar hidup mnginjak benak
kuingin berpura
kuingin mendusta
ku ingin ku tak percaya
bahwa......
harapan itu hanya lampu cogok tak berkaca
entah kapan angin lembut menjadi buas
entah kapan badaikan datang...
memadamkannya.
mematikannya.
entah kapan celaka tiba
disaat ku melihat tak ada
hingga semua hitam pekat
semua terasa jahat
kondisi membuat semua rona sama
tak tau mana lukisan atau nyata
telinga tuli akan asal suara
mata buta kan yang sejati
kegelapan membutakan nurani
memang terkadang kunang kunang menemani
tuk bersinggah dan menyapa lalu pergi meninggalkan kelam
memanglah bintang hadir berpendar
namun tak kan ada kala awan menebal diangkasa
tak ada yang bisa dipercaya
tak kan ada yang bisa melihat ada seseorang dikelam malam
kutak ingin kehilangan cahaya
kulingkari sepuluh di sekeliling
takubiar angin menggoyahkannya
walau wajahku hitam kan karbon
kuperjuangkan
agar harapan itu tetap ada
Hingga sang surya terjaga dari tidurnya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar