2.
Chlamidomonas sp
a.
Morfologi
Chlamydomonas merupakan genus dari
ganggang hijau yang bersifat uniselular dan bergerak dengan flagelata.
Chlamydomonas digunakan sebagai model organisme untuk biologi molekular,
terutama pembelajaran pergerakkan flagella dan dinamika kloropas, biogenesis
dan genetika.
Reproduksi chalamydomonas secara seksual
dan aseksual. Reproduksi secara aseksual dilakukan dengan cara membentuk
zoospora melalui pembelahan inti secara mitosis, sedangkan reproduksi
seksualnya dimulai dengan membelahnya sel dan kemudian menghasilkan gamet
jantan atau gamet betina. Kedua jenis gamet tersebut akan dihasilkan dengan
bentuk yang dan ukuran yang sama dan akan membentuk zigot yang dinding selnya
tebal atau zigospora. Setelah terbentuk Zigospora, dinding tebal zigospora akan
pecah dan keluar zoospora. Kemudian akan melakukan pembelahan meiosis untuk
membentuk sel anak Chlamydomonas
Chlamydomonas merupakan sel haploid
berflagela. Selama reproduksi seksual, sel tersebut akan melakukan tiga kali
pembelahan mitosis dan membentuk 2-8 sel haploid berflagela.
b.
Anatomi
Dua filamen sitoplasma, flagela, (sing.
flagela), memperpanjang dari satu ujung, dan banyaknya mereka cambuk-seperti
tarik Chlamydomonas melalui air dan memutar itu pada saat yang sama, satu
kloroplas berbentuk cangkir menempati sebagian besar sel. Dalam kloroplas ini
merupakan wilayah protein yang disebut pyrenoid, yang terlibat dalam produksi
pati dan sering dikelilingi oleh butiran pati.
Sebuah daerah sitoplasma dekat asal
flagela ini sangat sensitif terhadap cahaya, dan terkait dengan ini adalah
tempat pigmen merah, yang bayangan ketika dilemparkan pada daerah sensitif
diperkirakan menimbulkan gerakan berputar pada Chlamydomonas dan membawanya ke
kawasan di mana intensitas cahaya yang paling cocok untuk itu.
Chlamydomonas membuat makanan dalam cara
yang sama seperti tanaman hijau, tapi tanpa sistem yang rumit dari akar, batang
dan daun dari tanaman yang lebih tinggi. Hal ini dikelilingi oleh air yang
mengandung karbon dioksida terlarut dan garam sehingga di dalam terang, dengan
bantuan kloroplas, ia dapat membangun pati oleh fotosintesis. Dari karbohidrat
ini, dengan unsur-unsur tambahan, dapat mensintesis semua bahan lainnya yang
diperlukan untuk keberadaannya.
c.
Habitat
Chlamydomonas adalah hidup di air tawar.
Dalam kondisi baik individu Chlamydomonas akan terus tumbuh dan kemudian, pada
ukuran tertentu, berkembang biak dengan pembelahan sel. flagela yang ditarik,
sitoplasma menyusut sedikit dalam dinding sel, nukleus dan sitoplasma kemudian
membagi sekali, dua kali, atau kadang-kadang tiga kali, untuk memberikan dua,
empat atau delapan unit terpisah dari sitoplasma masing-masing dengan inti dan
kloroplas. Masing-masing unit membentuk dinding sel baru dan sepasang flagella.
d.
Klasifikasi
Adapun Klasifikasi dari Chlamidomonas sp
yaitu :
Kingdom : Plantae
Divisi : Chlorophyta
Kelas : Chlorophyceae
Ordo : Volvocales
Famili : Chlamydomonadaceae
Genus : Chlamydomonas
Species : Chlamidomonas .sp
Adapun yang termasuk spesies
Chlamidomonas sp yaitu :
Chlamydomonas reinhardtii
Chlamydomonas moewusii
Chlamydomonas nivalis
Klasifikasi dan Morfologii Spirulina
platensis
Tingkatan taksonomi Spirulina platensis
menurut Smith (1950) dalam Rahayu (2007) adalah sebagai berikut :
Divisi : Cyanophyta
Kelas : Cyanophyceae
Ordo : Oscillatoriales
Sub Ordo : Oscillatorianeae
Famili : Oscillatoriacea
Genus : Spirulina
Spesies : Spirulina platensis
Spirulina platensis berwarna hijau
kebiruan, sel membentuk filament terpilin menyerupai spiral (helig) sehinggga
disebut alga hijau-biru berfilamen. Filamen sel-sel spirulina berawal dari
sel-sel muda yang membelah pada sisi luar sumbu utama filamen, sehingga
terbentuk satu filament yang berisi beberapa sel yang merupakan satu rangkaian.
Rangkaian sel tersebut disebut trikom. Spirulina platensis dapat bergerak
sepanjang garis tengahnya dengan cara
menggelinding (Isnansetyo dan Kurniastuty, 1995). Bentuk tubuh Spirulina
platensis yang menyerupai benang merupakan rangkaian sel yang berbentuk
silindris dengan dinding sel yang tipis, berdiameter 1-12 mikrometer. Filamen
Spirulina platensis hidup berdiri sendiri dan dapat bergerak bebas (Hariyati,
2008).
Mikroalga ini termasuk sub ordo
Oscillatorianeae karena tidak membentuk heterokista dan tidak memiliki septa.
Sub ordo ini hanya memiliki satu family yaitu family Oscilliatoriae, sehingga
Spirulina platensis merupakan spesies dari famili tersebut (Smith dan Lucas,
1971 dalam Bellina, 2004).\
Spirulina sp.
13 12 2009
Spirulina adalah ganggang renik
(mikroalga) berwarna hijau kebiruan yang hidupnya tersebar luas dalam semua
ekosistem, mencakup ekosistem daratan dan ekosistem perairan baik itu air
tawar, air payau, maupun air laut. Klasifikasi Spirulina menurut Bold & Wyne
(1978) dalam Pamungkas (2005) adalah sebagai berikut :
Kingdom
: Protista
Divisi : Cyanophyta
Kelas : Cyanophyceae
Ordo : Nostocales
Famili : Oscilatoriaceae
Genus : Spirulina
Spesies : Spirulina sp.
Spirulina merupakan mikroorganisme
autrotrof berwarna hijau-kebiruan dengan sel berkolom membentuk filamen
terpilin menyerupai spiral (helix), sehingga disebut alga biru-hijau berfilamen
(cyanobacterium) (Richmond 1988 dalam Pamungkas, 2005). Bentuk tubuh Spirulina
sp yang menyerupai benang merupakan rangkaian sel yang berbentuk silindris
dengan dinding sel yang tipis, berdiameter 1-12 mikrometer. Filamen Spirulina
sp hidup berdiri sendiri dan dapat bergerak bebas (Richmond, 1988 dalam
Pamungkas, 2005).
Spirulina, ganggang biru hijau ini
ditemukan pada air payau yang bersifat alkalis. Salah satu spesies Spirulina
telah lama dikonsumsi sebagai bahan pangan di daerah Afrika. Bahkan pada abad
ke-16, bangsa Astec Indian ditemukan sebagai pengguna Spirulina yang merupakan
sumber protein utama dan ternyata kemudian ditemukan mengandung berbagai
vitamin. Ada beberapa spesies Spirulina yang telah ditelaah secara baik.
Spirulina yang tumbuh di Meksiko dikenal sebagai Spirulina maxima, dan di
Afrika Spirulina
platensis. Spirulina maxima terlihat
sebagai benang filamen bersel banyak dengan ukuran panjang 200-300 dan lebar
5-70 mikron. Suatu filamen dengan 7 spiral akan mencapai ukuran 1000 mikron dan
berisi 250-400 sel (Angka dan Suhartono 2000).
Protein Spirulina kering dapat mencapai
72% dengan kandungan asam amino yang cukup seimbang, kecuali asam amino yang
mengandung sulfur. Kandungan vitaminnya tinggi terutama vitamin B12. Nilai
kecernaan pada tikus dilaporkan sebesar 84% dengan nilai NPU 61% dan nisbah
keefisienan protein 2,3% (pada kasein 2,5%). Kandungan asam nukleat pada produk
kering hanya 4,1%. Nisbah asam nukleat dan proteinnya rendah dibandingkan
dengan sumber protein mikroba. Oleh karena itulah Spirulina dapat dikonsumsi
langsung oleh manusia tanpa penghilangan /pengurangan kandungan asam nukleat
(proses ini harus dilakukan apabila ingin mengkonsumsi protein mikroba) (Angka
dan Suhartono 2000).
Spirulina,sp. mengandung pigmen biru yang
umum disebut phycocyanin (pigmen yang dapat meningkatkan kekebalan tubuh dan
menghasilkan antikanker (Kozlenko dan Henson, 1998; Will, 2000)). Phycocyanin,
protein kompleks yang terdapat lebih dari 20% dalam seluruh berat keringnya,
adalah pigmen terpenting dari mikroalga Spirulina. Pigmen ini dapat berfungsi
pula sebagai antioksidan, pewarna alami untuk makanan, kosmetika, dan
obat-obatan khususnya sebagai pengganti warna sintetik dan mampu mengurangi
obesitas. Besar maupun kecilnya keberadaan fikosianin yang terkandung dalam
biomassa sel tergantung banyak sedikitnya suplai nitrogen yang dikonsumsi oleh
Spirulina, sp. (Arylza 2005; Boussiba dan Richmond 1979).
Selain sebagai
sumber makanan dengan protein yang tinggi, Spirulina mempunyai beberapa manfaat
lain diantaranya :
1. Dengan
sepuluh kali lebih banyak beta karoten dari pada wortel, spirulina merupakan
sumber antioksidan yang sangat baik melawan penyakit.
2. Sebuah
sumber protein nabati dengan semua asam amino untuk membangun otot.
3. Spirulina
mengandung konsentrasi tinggi Vitamin B, penting untuk menjaga kesehatan
jantung serta menghancurkan karbohidrat dan lipid.
4. Salah
satu dari beberapa sumber GLA, Spirulina adalah kuat anti-inflamasi yang dapat
menguntungkan penderita arthritis serta mencegah penyakit jantung (Mendukung
fungsi jantung dan kolesterol yang sehat)P
5. igmen phycocyanin Memperkuat sistem
kekebalan tubuh
6. Meningkatkan
pencernaan dan kesehatan pencernaan
7. Meningkatkan
pembersihan dan detoksifikasi alami
8. Meningkatkan
kulit yang sehat
9. Pigmen
phycocyanin pewarna alami untuk makanan, kosmetika, dan obat-obatan khususnya
sebagai pengganti warna sintetik dan mampu mengurangi obesitas.
Klasifikasi
Divisi : Protophyta / Schizophita
Kelas : Cyanophyceae (Alga biru)
Bangsa : Hormogonales
Suku : Nostacaceae
Marga : Anabaena
Spesies : Anabaena azollae
Pembahasan
- Anabaena azollae bersimbiosis dengan
sejenis paku air Azolla pinnata (dalam daunnya) yang hidup di sawah- sawah dan
rawa- rawa.
- Di bawah ini gambar Azolla pinnata-nya
yang sebagai tempat simbiosis.
Anabaena diketahui berperan dalam
memfiksasi nitrogen, dan Anabaena membentuk simbiosis dengan tanaman tertentu
seperti paku-pakuan. sebagai penyedia
pupuk alami yang efektif.
HABITAT
- Perairan
(terutama perairan tawar) dan tempat-tempat lembab.
- Mampu
hidup pada perairan dengan suhu sampai 85 derajat C (sumber air panas) sehingga
Ganggang Biru merupakan salah satu vegetasi perintis.
Ciri-ciri Microcystis adalah terdiri dari
sel-sel kecil (diameternya hanya beberapa mikron) yang tidak memiliki selaput
individual.[2] Sel-sel tersebut biasanya tergabung menjadi koloni besar yang
dapat dilihat dengan mata telanjang yang awalnya berbentuk bulat, namun
kemudian mulai kehilangan bentuk menjadi tak teratur. Cyanophyceae
tersebar di seluruh dunia sebagai massa lendir atau benang-benang halusKerajaan:
Bacteria
Upakerajaan: Eubacteria
Filum: Cyanobacteria
Kelas: Cyanophyceae
Ordo: Chroococcales
Famili: Microcystaceae
Genus: Microcystis
anabena
spirulina
Tidak ada komentar:
Posting Komentar