aku mengores secercah kertas hati
mewarnai hari hari
melukis senyum dijiwa
kau berkata "kita merpati"
ku bahagia
agung, sayang, butuh,aku nomor satu
aku percayaa, kuberikan jiwa
sungguh langka kugoreskan tinta
ku lukiskan namamu diangkasa
kusimpan namamu dipeti besi
kala mentari tenggelam
senja berlalu
kulihat kau bermain dengan origami
kau menyalahkanku tak bisa dilipat
tak bisa dibentuk
tak bisa menjadi pesawat
tak bisa menjadi burung
aku kaku
senja berganti malam
kutatap kau diam
menghapus semua yang kuukir
katamu kau inginkan lembaranmu kosong
aku salah,
ternyata aku hanya sepucuk pensil.
dengan mudahnya kau hapus gambar yang telah KU BUAT DENGAN KERINGAT DARAH!
kuhempaskan diriku ,patah..
kuterbujur kaku terpisah pisah..
kau menatapku seolah kutak ada
kau bermain pesawat berlari lari melangkahi kepala
kau injak injak potongan tubuhku
apa kau tak berotak?
kuterbujur kaku terpisah pisah..
kau menatapku seolah kutak ada
kau bermain pesawat berlari lari melangkahi kepala
kau injak injak potongan tubuhku
apa kau tak berotak?
sekarang ku tak berguna
menggambar merpatipun kutak mampu
apalagi memberikan pada sesosok manusia
03.00 am. still awake, of course
Tidak ada komentar:
Posting Komentar